Asal Usul Istilah "Spam"
Ada email aneh-aneh yang berusaha masuk ke dalam kotak masukku. Google menggunakan machine learning untuk mendeteksi jika email itu spam atau bukan. Kemudian email tersebut dikategorikan sebagai spam dan disimpan di dalam tempat spam yang terpisah dari kotak masuk. Hore! Tidak ada spam yang mengganggu! Namun, istilah spam itu sebenarnya darimana ya?
Istilah “Spam” aslinya adalah suatu merek produk makanan daging kalengan yang berasal dari Amerika (semacam kornet babi gitu deh).
Menurut Wikipedia1, pada awal tahun 1970-an, kata “Spam” mulai menjadi kata yang menyatakan segala makanan daging kalengan yang mengandung babi.
Nah, kapan “Spam” identik dengan email yang dikirim massal tanpa kita minta? Ternyata makna ini berdasarkan dari salah satu sketsa dalam acara komedi oleh Monty Python. Di sketsa ini, ada sepasang suami-istri pergi ke suatu restoran, dan di restoran tersebut semua menunya serba ada Spam (salah satu contoh: “Lobster Thermidor aux crevettes with a Mornay sauce, garnished with truffle pâté, brandy and a fried egg on top and Spam”).
Nampaknya Monty Python punya alasan untuk mengangkat tema makanan Spam ini ke dalam sketsa mereka: orang Inggris sudah lelah dengan makanan ini, karena persediaannya yang kelewat banyak (mungkin karena dijadikan salah satu persediaan makanan saat Perang Dunia Kedua).2 Sketsa ini membuat Spam menjadi stereotipe untuk makanan yang tidak diinginkan, dan istilah Spam ini dibawa secara analogi menjadi istilah yang kita kenal sekarang.